OLEH:RAHMAT
SUATAN
(Pimpinan
Qabilah Putra HW Unismuh Makassar 2006-2008)
Apa Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan Itu?
Hizbul Wathan (HW) yang artinya pembela tanah air,
adalah nama gerakan kepanduan dalam Muhammadiyah.
Kepanduan adalah sistem pendidikan luar keluarga
dan sekolah yang membentuk dan membina watak anak, remaja & pemuda dengan
metode menarik, menyenangkan dan menantang serta dilaksanakan di alam terbuka.
Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan adalah organisasi
otonom di lingkungan Muhammadiyah yg khusus dalam bidang kepanduan
Pandu HW adalah anggota Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan.
Siapakah yang
Mendirikan Pandu HW?
HW didirikan oleh KH.
Ahmad Dahlan dengan nama semula “Padvinder Muhammadiyah” dan selang dua tahun
diganti dengan nama “Hizbul Wathan”
Mengapa Kepanduan HW
didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan?
KH. Ahmad Dahlan
tertarik pada sistem pendidikan kepanduan karena menggunakan metode menarik,
menyenangkan dan menantang dalam membentuk watak generasi muda.
Beliau yakin, sistem
kepanduan ini dapat digunakan sebagai sarana pembentukan kader Muihammadiyah
dan Bangsa Indonesia.
Dengan metode
kepanduan, anak, remaja dan pemuda dilatih untuk mampu menjadi warga masyarakat
yg berguna, mandiri dan berakhlak mulia.
Mengapa HW
Dibangkitkan Kembali?
Warga Muhammadiyah
melihat bahwa dalam prakteknya, kebanyakan kegiatan Pramuka tidak seperti yang
diharapkan sebagai satu kepanduan yang islami.
Asas sukarela dalam
kepanduan telah berubah menjadi instruktif di Pramuka khususnya yg berbasis
sekolah.
Beberapa prinsip
kepanduan telah meluntur, terutama dg intervensi birokrasi.
Apa Beda HW Dahulu
(Sebelum Pramuka) dan HW Baru (Setelah Kebangkitan)
Organisasi HW dahulu,
merupakan majelis, sedangkan HW baru berstatus ortom di lingkungan
Muhammadiyah.
Sistem pendidikannya
tetap sama, tetapi metode dan teknik pelatihannya disesuaikan dg tuntutan
perkembangan peserta didik masa kini.
Demikian juga seragam
dan atribut yg dikenakan, diusahakan sesuai selera anak muda dan norma agama.
Apa Perbedaan Antara
Kepanduan HW Baru Dengan Pramuka?
Pada dasarnya HW dan
Pramuka sebagai gerakan kepanduan adalah sama yg tujuannya sama-sama mendidik
anak bangsa.
Kepanduan HW lebih
menekankan kepada kepanduan islami, dengan menerapkan akidah islam dalam setiap
aspek kegiatan kepanduan.
Kapan HW Didirikan?
Bagaimana Perjalanan Selanjutnya?
HW didirikan oleh KHA
Dahlan tahun 1918 dengan nama Padvinder Muhammadiyah di Yogyakarta yg kemudian
diganti dengan nama Hizbul Wathan (HW) pada tahun 1920, sehingga HW berkembang
di seluruh nusantara .
Latihan rutin HW
meliputi baris-berbaris, bermain tambur dan olahraga, kemudian ditambah dengan
PPPK dan kerohanian. Banyak pemuda yang tertarik sehingga pengikut latihan
semakin banyak. Hal itu sampai pada tahun 1942.
Selama pendudukan
Jepang dan perang kemerdekaan (1942 sd 1950), kepanduan HW terpaksa tidak
aktif.
Th. 1950 Kepanduan HW
diaktifkan kembali hingga tahun 1961. Th. 1961, dengan adanya Kepres No. 238 Th
1961, semua pandu-pandu di Indonesia melebur menjadi “PRAMUKA” termasuk juga
HW.
Era reformasi telah
mengubah pandangan dari sentralisasi menjadi desentralisasi, Oleh karena itu PP
Muhammadiyah membangkitkan kembali HW pada 18 November 1999.
Tahun 1999 dimulailah
tahap sosialisasi HW kembali ke suluruh pimpinan-pimpinan Muhammadiyah baik di
Tingkat Wilayah, Daerah, Cabang maupun Ranting.
Tahun 2005 bulan
Desember diadakan Muktamar HW Pertama di Yogyakarta. Dengan semangat baru HW
berhasil mensosialisasikan HW di seluruh Tanah Air Indonesia.
Sebagai contoh Jawa
Tengah dari 36 Kabupaten, 34 Kabupatennya sudah mempunyai Kwartir Daerah.
Dimana Organisasi HW?
Struktur organisasi
Gerakan Kepanduan HW disejajarkan dg Persyarikatan Muhammadiyah:
Tingkat Pusat disebut
Kwartir Pusat.
Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah.
Tingkat Daerah disenbut Kwartir Daerah.
Tingkat Cabang disebut Kwartir Cabang.
Tingkat Ranting disebut Qabilah
Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah.
Tingkat Daerah disenbut Kwartir Daerah.
Tingkat Cabang disebut Kwartir Cabang.
Tingkat Ranting disebut Qabilah
Qabilah merupakan
pimpinan terdepan, yang langsung mengkoordinir satuan-satuan anak didik.
Ranting dalam setiap cabang baik itu Athfat. Pengenal, Penghela dan Penuntun
menjadi satu Qobilah, sehingga tingkatan-tingkatan tersebut mempunyai nama
Qobilah yang sama (nama Qobilah tokoh-tokoh Pahlawan Islam)
Organisasi Di Tingkat
Peserta Didik?
Athfal (6 – 10 th) =
tingkat SD
Pengenal (11 – 16 th) = tingkat SMP
Penghela (17-20 th) = tingkat SMA
Pengenal (11 – 16 th) = tingkat SMP
Penghela (17-20 th) = tingkat SMA
Gerakan Kepanduan
Hizbul Wathan
Al Qura’an surat Ali
Imron ayat 104
“Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung”
Al Qur’an surat
Annisa’ ayat 9
“Dan hendaklah takut
kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang
benar”
Al Qur’an surat Al
Hujurat ayat 13
“Hai manusia,
sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal”
Al Qur’an surat Al
Baqoroh ayat 148
“Dan bagi tiap-tiap
umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
0 comments:
Posting Komentar